Pendahuluan
Sejak
urban renaissance terjadi di Jepang yaitu pada tahun 1980an, pembangunan skala
besar menjadi trend saat itu khususnya di pusat Tokyo. Sebagian besar dimulai
tahun 1980an dan telah rampung pada masa sekarang. Proyek pembangunan skala
besar tentunya memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat dan area yang
akan dibangun. Dalam prosesnya, proyek ini membutuhkan berbagai macam pemangku
kepentingan mulai dari pemerintah, pengembang swasta, komunitas yang harus
bekerja secara kompak. Lalu bagaimana cara menyelesaikan proyek-proyek ini?
Bagaimana prosesnya? Bagaimana koordinasi antar pemangku kepentingan? Apa
pelajaran yang bisa diambil?
Paper ini memfokuskan pada proses pembangunan
salah satu proyek besar di Tokyo yaitu Urban Dock LaLaport Toyosu berlokasi di
timur Tokyo berada di daerah pesisir. Tujuan dari paper ini yaitu untuk
menemukan pelajaran yang dapat diambil dengan mempelajari proses, strategi,
pemangku kepentingan, dan hasil dari pengerjaan proyek ini. Pendekatan yang
diambil yaitu dari sudut pandang sebelum-sesudah. Proyek ini pada saat paper
dibuat masih dalam tahap pembangunan 75%. Tema yang ditekankan yaitu urban redevelopment kawasan pelabuhan
tua menjadi pusat perbelanjaan, hiburan dan tempat tinggal.
Proyek Pembangunan Skala Besar Tokyo
Saat Jepang mengalami depresi ekonomi,
pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan ekonomi bernama “urban renaissance”
pada tahun 1986. Para pengembang swasta dianjurkan melaksanakan proyek
pembangunan skala besar dengan harapan untuk merevitalisasi keadaan ekonomi
Jepang. Namun pada tahun 1990an keadaan ekonomi memburuk dan banyak proyek yang
ditunda bahkan dibatalkan.
Pada tahun 2000, urban renaissance kembali
diagendakan. Kali ini pemerintah Jepang menyelenggarakan proyek skala besar-besaran
yang serentak dilakukan di seluruh penjuru Jepang. NPO (Non-profit
Organization) turut berperan dalam agenda ini.
Toyosu
Toyosu merupakan sebuah area di Koto-ku,
Tokyo-to, Jepang yang membentang sepanjang Teluk Tokyo. Letaknya bersebelahan dengan
Odaiba dan Ginza seluas hampir 88ha. Dibentuk pada tahun 1937 dengan melakukan
reklamasi pantai. Sempat menjadi kawasan industri, gudang dan pelabuhan
tersibuk di Jepang. Semenjak industri-industri tersebut gulung tikar atau
sebagian pindah ke Cina, maka kegiatan di pelabuhan kian sepi sehingga pada
akhirnya ditutup. Semenjak dibangunnya jembatan Harumi maka secara total
pelabuhan ditutup karena kapal-kapal besar sudah tidak bisa berlabuh. Industri
yang masih bertahan hingga saat ini yaitu industri gula pasir dan semen. Sempat
pula kawasan pelabuhan ini menjadi sararan tempat relokasi pasar ikan Tsukiji.
Namun karena tanahnya mengandung bahan berbahaya sisa kegiatan pelabuhan, maka
rencana tersebut dibatalkan.
Sejak tahun 2005, berbagai proyek dikembangkan
di kawasan Toyosu. Toyosu menjadi redevelopment
area dan sebagian proyek masih dalam tahap pembangunan. Saat ini Toyosu
terkenal dengan area permukiman dengan variasi komplek apartment mewah untuk
kelas menengah keatas. Toyosu berada dalam peringkat 10 besar kawasan favorit
tempat tinggal di Tokyo. Juga terdapat kawasan komersial dan perkantoran.
Komplek komersial (mall) yang paling terkenal di Toyosu adalah Urban Dock
LaLaport Toyosu (proyek Mitsui Fudosan).
Sejarah
Pelabuhan
Pelabuhan Toyosu dibangun tahun 1943 setelah
dilakukan reklamasi yaitu pada masa Perang Dunia II. Pelabuhan ini menunjang
industri dan gudang besar yang banyak didirikan guna distribusi barang ke
daerah lain. Dengan berkembang pesatnya kawasan pelabuhan, area sekitar
pelabuhan banyak didirikan permukiman beserta fasilitasnya.
Semenjak perang dunia usai, banyak industri
yang gulung tikar dan pindah ke Cina. Mulai saat itu kegiatan pelabuhan merangkak
sepi dan akhirnya mati.
Potensi
·
Terletak di
pesisir teluk Tokyo sehingga aman dari gelombang besar air laut
·
Letaknya
strategis tidak jauh dari pusat kota Tokyo
·
Panorama
laut menjadi salah satu daya tarik wisata
·
Sungai yang
berhilir di kawasan Toyosu dapat menghubungkan Toyosu-Asakusa dengan waterbus
·
Terintegrasi
dengan kawasan residensial dan kawasan bisnis disekitarnya
·
Dekat dengan
beberapa universitas dan sekolah
Permasalahan
·
Pelabuhan
yang sudah tidak terpakai menjadi tidak produktif
·
Redevelopment
pelabuhan tua tanpa menghilangkan unsur historis
·
Kebutuhan
akan permukiman (apartment) bagi kaum komuter Tokyo
·
Kebutuhan
akan sarana rekreasi dan pusat perbelanjaan bagi masyarakat Toyosu
·
Lahan ini
termasuk lahan brownfield
Brownfield
Brownfield
adalah lahan yang sebelumnya digunakan oleh
kegiatan industri atau pabrik
maupun komersial dan meninggalkan bekas-bekas
kegiatan berupa limbah sehingga tanah terkontaminasi oleh bahan-bahan
berbahaya. Hal ini kemudian menjadi faktor yang menghalangi investor untuk
berinvestasi. Perlu dilakukan standar keamanan untuk pembersihan dengan biaya
yang tidak sedikit.
Tahun
|
Bulan
|
Jadwal
|
2002
|
Juni
Juni
September
|
Dewan Tata Kota Toyosu berdiri
Rencana Strategis Pengembangan Kawasan
Toyosu
Penutupan Tomoe Corporation
|
2003
|
Juli
September
Desember
|
Pembangunan gedung IHI Toyosu
Pembangunan kampus Shibaura Institute of Technology
Pembangunan infrastruktur (jalan, taman, dll)
|
2004
|
Juni
|
Pembangunan Toyosu Center Annex
Pembangunan Super Viva Home Toyosu
|
2005
|
April
Juli
Agustus
|
Dibukanya Third Street Park
Pembangunan Urban Dock Park City
Dibukanya Super Viva Home
Dibukanya Jembatan Harumi
Pembangunan
Urban Dock LaLaport Toyosu
|
2006
|
Maret
April
September
Oktober
|
Dibukanya St. Toyosu Yurikamome Line
Dibukanya Gedung IHI Toyosu
Dibukanya kampus Shibaura Institute of
Technology
Dibukanya taman-taman
Pembangunan Royal Parks
Dibukanya Center Annex Toyosu
Selesainya pembangunan infrastruktur
Pembangunan residensial Toyosu
Pembangunan Twin City Towers
Dibukanya
Urban Dock LaLaport Toyosu
Pembangunan The Toyosu Tower
|
2007
|
Februari
April
|
Selesainya pembangunan Roal Parks
Dibukanya Sekolah Dasar Toyosu
|
2008
|
Februari
Maret
|
Selesainya pembangunan residensial Toyosu
Pembangunan The Symbol City Towers
Dibukanya Urban Dock Park City
Pembangunan Front TOYOSU
|
2009
|
Januari
Maret
|
Pembangunan kawasan perkantoran
Selesainya pembangunan The Toyosu Tower
Selesainya pembangunan The Twin City Towers
|
2010
|
Maret
April
Agustus
|
Selesainya pembangunan The Symbol City
Towers
Dibukanya Buddy Sport Park
Selesainya pembangunan Front TOYOSU
|
2011
|
Januari
Agustus
|
Selesainya pembangunan Toyosu Garden
Watercolor Festival Toyosu
|
Lokasi
|
|
|
Akses
|
3 menit berjalan dari
St. Toyosu (Tokyo Metro Yurikamome & Yurakucho Line)
|
|
Luas
|
67.500m2
|
|
Struktur Bangunan
|
Struktur rangka baja, 5
lantai
|
|
Jadwal
|
2005 : konstruksi dimulai
|
|
Pemilik Lahan
|
Ishikawajima-Harima
Heavy Industries
|
|
Pengembang
|
Mitsui Fudosan
|
|
Kontraktor
|
Taisei Corporation
|
Saat ini, Urban Dock LaLaport Toyosu menjadi
tempat tujuan rekreasi keluarga atau pasangan. Terdapat 185 outlet terkemuka
seperti Tokyu Hands, Uniqlo, GAP, Starbucks, dll. Interior seperti bentuk
bangunan, lantai, dan lain-lain mengambil konsep kapal dan dermaga. Selain
berbelanja, para pengunjung dapat menikmati keindahan laut dengan duduk-duduk
santai. Di beberapa tempat dirancang rest
area dengan bangku-bangku taman yang nyaman menghadap ke laut dan dapat
dinikmati siang maupun malam hari. Terdapat pula playground untuk anak dan dog
run area untuk anjing peliharaan. Pengunjung pun dapat menggunakan
transportasi water bus yang akan
membawa ke kawasan Asakusa.
·
Monumen-monumen
pengingat
Urban Dock
LaLaport Toyosu dibangun di lahan bekas pelabuhan milik IHI Corporation.
Benda-benda pelabuhan seperti jangkar, dermaga, derek baja, dll dipertahankan
dan dijadikan sebagai monument pengingat sejarah. Hal ini dimaksudkan agar
generasi mendatang tidak lupa bahwa tempat ini dulunya merupakan bekas
pelabuhan.
·
Restorasi
orgel dari abad 19
Alat musik orgel buatan tahun
1987 oleh pabrik orgel terkenal dunia, Bishop & Son dari Inggris telah
selesai direstorasi dan ditempatkan di atrium dan menyajikan live performance
untuk tamu dan pengunjung.
·
Hiraki
Ukiyo-e Museum
Museum
Hiraki Ukiyo-e akan dibuat dan masih dalam tahap rencana. Museum ini berbentuk
pameran permanen yang menampilkan koleksi karya seni ukiyo-e milik Hiraki
Foundation termasuk benda-benda seni yang terdaftar sebagai benda seni
nasional.
·
Daniel Ost
Garden
Area di sekitar telah dibuat
taman-taman yang didesain oleh seniman florist
Belgia ternama Daniel Ost. Ini merupakan karya pertamanya di Jepang.
Suasana di taman ini sangat menenangkan dan menyejukkan.
·
Perhentian water bus
Tujuan dari sarana transportasi
air water bus ini yaitu untuk
menghubungkan dermaga satu dengan yang lain secara langsung. Rute yang dilayani
yaitu Toyosu-Asakusa. Dermaga yang digunakan
adalah dermaga asli pelabuhan tua yang direnovasi.
·
Sarana
sosial dan budaya
Dari segi sosial dan budaya,
untuk meningkatkan frekuensi interaksi antar masyarakat maka disediakan sarana
pendukung seperti hall atau area untuk kegiatan seminar, bazar, pekan raya,
dll. Orang dengan hobi yang sama dapat berkumpul dan berinteraksi.
·
Retail tenant ternama
Nama
|
Kategori
|
Tokyu Hands
|
Toko Alat Tulis
|
Kinokuniya Books
|
Toko Buku
|
United Cinema
|
Bioskop
|
Kidzania
|
Arena bermain anak
|
Super Aoki
|
Supermarket
|
Do Sport Plaza
|
Gym
|
Tekumo Wave
|
Hiburan
|
http://www.mitsuifudosan.co.jp
Retail-Led
Merupakan
penciptaan ruang untuk kegiatan bisnis, guna campuran (mixed use), dan
mempertinggi harga lahan. Tujuannya yaitu meningkatkan kualitas hidup dengan
menggerakkan sektor retail dan bisnis. Pihak yang mendominasi peran yaitu
sektor privat. Impaknya yaitu kemudahan aksesibilitas lapangan pekerjaan dengan
penduduk setempat, peningkatan nilai lahan, kualitas hidup yang lebih baik,
integrasi dengan kawasan residensial dan kawasan bisnis serta meningkatnya
produksi lokal.
Dalam kasus Urban
Dock LaLaport Toyosu, tema yang cocok dalam regenerasi kota yaitu retail-led
development. Dimana keberadaan mall ini telah membawa banyak perubahan pada
penduduk setempat khususnya dalam sektor ekonomi. Keberadaan mall ini telah
membangkitkan kegiatan perekonomian. Selain sebagai penunjang kebutuhan
sehari-hari dan sarana hiburan, mall ini merupakan daerah tujuan wisata yang
banyak menarik pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Apalagi dengan
pengintegrasian sistem transportasi baik itu subway, monorail serta waterbus.
Maka sebagai imbasnya, kualitas hidup perkotaan meningkat disbanding dengan
fungsi lahan sebelumnya yaitu bekas pelabuhan yang terbengkalai. Proyek ini
juga telah berhasil menarik banyak sektor privat untuk berinvestasi di Urban
Dock LaLaport Toyosu.
Keistimewaan Proyek
·
Merupakan salah satu proyek terbesar di Tokyo (Toyosu Urban
Redevelopment)
·
Menjadi kawasan yang berhasil mempertahankan nilai historis pelabuhan
·
Menjadi pusat perbelanjaan terlengkap di kawasan Toyosu
·
Menjadi salah satu daerah tujuan wisata
·
Terintegrasi dengan kawasan residensial dan kawasan bisnis di sekitarnya
·
Menunjang berbagai macam gaya hidup kosmopolitan
·
Terdapat terminal transportasi air yang menghubungkan Toyosu-Asakusa