1. Masa Tradisional - Kolonial
Sejarah perkembangan kota di Indonesia dari masa tradisional sampai kolonial, secara umum dapat dibagi ke dalam empat periode (berdasarkan pembagian sejarah pertumbuhan aglomerasi di Asia Tenggara dan Indonesia menurut Lombard, dalam Sumalyo, 1993):
I. Periode I, dimulai dari abad III-IX, berdasarkan bukti-bukti Indianisasi, tulisan-tulisan di batu dan lain-lainnya model India.
II. Periode II, dari abad IX-XV ; berdasarkan bukti-bukti arkeologis seperti Angkor, sistem pengairan berupa kanal dan kuil-kuil raksasa orang Khmer.
III. Periode III, dari abad XV sampai dengan XVIII ; di Jawa mulai tumbuh kota-kota Gresik, Tuban, Banten, Batavia, Aceh, Makassar, sejalan dengan masuknya Islam.
IV. Periode IV, abad XIX-XX ; kota-kota di Asia Tenggara makin tumbuh dan berkembang.
Apabila ditinjau lebih jauh morfologi kota-kota tradisional di Indonesia, bentuk pusat-pusat pemerintahan tradisional pada periode Majapahit merupakan lingkungan in tra-muros (di dalam dinding/benteng)hanya dengan satu pintu masuk terletak di utara. Di dalam dinding terdapat Kraton yang terbagi-bagi menjadi beberapa tempat tinggal: untuk raja, ayah raja, dan berbagai pengawal kerajaan. Di depan pintu gerbang di sebelah utara Kraton terdapat lapangan luas yang disebut Lebuh Agung. Keluarga kerajaan bertempat tinggal di sebelah barat., identik dengan penghunian para aristrokrat di Surakarta dan Yogyakarta.
Tamansari |
Alun-alun Kidul |
Masjid Kauman |
Tugu Jogja |
2. Masa Pra VOC dan Masa Kolonial
Perkembangan kota masa pra-VOC terdiri dari:
I. Perkembangan kota zaman pra-VOC, kota-kota yang direncanakan pada masa sebelum kedatangan VOC.
II. Perkembangan kota zaman VOC, berupa perbentengan yang berpola kota abad pertengahan di Eropa Barat.
III. Kota-kota kolonial, terjadi di akhir abad ke-19.
3. Masa Kolonial Abad ke-20
Merupakan masa yang dilandasi pemikiran perencanaan kota modern pada awal abad ke-20.
I. Revolusi industri
II. Politik kulturstelsel
III. Politik Etika (Etische Politiek)
IV. Pengembangan perangkat institusi dan konstitusi baru
4. Kota Dekade 1950-an
Merupakan masa transisi dari masa penjajahan ke masa kemerdekaan yang menyangkut berbagai bidang pembangunan di Indonesia. Lonjakan jumlah penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, dll disebabkan oleh faktor ekonomi, faktor politik, faktor daya tarik, dan faktor psikologis.
5. Kota Masa Repelita
Perkembangan wilayah terbangun secara sporadis di pinggiran dalam atau luar kota merupakan fenomena yang terjadi pada kebanyakan kota-kota besar. Lingkungan perumahan padat di bagian tengah kota atau kampung merupakan masalah perumahan yang juga mendapat perhatian khusus.
0 comments:
Post a Comment