Tuesday, March 29, 2011

Hanok Bukchon Village

0 comments
Hanok adalah sebutan untuk rumah tradisional Korea yang dipakai untuk membedakannya dengan rumah gaya Barat. Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang dikeraskan atau batu.
Kampung Hanok Bukchon adalah sebuah kampung rumah tradisional Korea (hanok) di Seoul, Korea Selatan. Bukchon bermakna Kampung Utara dikarenakan berlokasi di sebelah utara Kali CheonggyeCheonggyecheon) dan Jongno. Perkampungan ini sejarahnya merupakan permukiman dan tempat tinggal para pejabat dan anggota keluarga kerajaan Dinasti Joseon. Letaknya pun berada di antara Istana Gyeongbok dan Istana Changdeok.
Kampung Hanok Bukchon memiliki lorong-lorong yang sempit dan menampilkan suasana kota Seoul di masa lalu. Rumah-rumah para bangsawan di kampung ini masih terpelihara dengan baik, dan beberapa di antaranya menawarkan penginapan bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman kehidupan tradisional Korea.











Source: Korea Tourism Organization

Jogja Kota Mural

0 comments


Kagum dengan mural di Kota Jogja? Ya, kini Kota Jogja semakin semarak dengan makin banyaknya mural pada dinding-dinding bangunan. Bukan kesan kotor dan brutal yang terlihat, namun kesan keindahan seni dan kreatifitas yang nampak. Kehadiran mural disambut baik oleh masyarakat kota Jogja, sebagai sebuah ekspresi seni yang dihadirkan tidak hanya oleh para seniman tapi juga oleh berbagai kalangan, tua-muda, laki-perempuan. Ada yang membuat mural atas prakarsa warga untuk menghias wajah wilayahnya, ada yang dilombakan, ada yang melibatkan sponsor, ada yang diprakarsai oleh Pemda, dan sebagainya. Karena merupakan ajang ekspresi komunal maka mural dapat disebut sebagai salah satu budaya yang dapat mewakili gambaran bagaimana masyarakat kota Jogja masa kini mempercantik wajah kotanya. 
Mural, ini merupakan nilai lebih kota Jogja, karena suasana kotanya kaya akan karya seni. Keadaan ini semakin memperkuat citra kota Jogja sebagai kota seni-budaya. Anda yang sering melewati jalan melingkar Stadion Kridosono Jogja, tentunya tidak asing lagi dengan dinding melingkar yang penuh warna, sebuah fenomena yang tidak kita dapatkan di kota-kota lain. Keunikan ini juga dapat kita temui dihampir semua sudut kota Jogja, bahkan beberapa pemilik ruko di kota ini pun sengaja melukis dinding rukonya dengan mural, selain untuk keindahan juga untuk menangkal grafiti atau tempelan liar.
Mural merupakan bentuk ekspresi seni yang diungkapkan lewat media dinding, dan sering dikategorikan sebagai seni jalanan atau street art, sejenis dengan graffiti. Namun bila grafiti merupakan street art yang ilegal, mural justru sebaliknya. 
Kini Jogja terasa khas dengan muralnya, kemanapun kita menelusuri kota ini, mural menjadi pemandangan akrab yang selalu menemani kita dan menjadi penanda tempat yang kita lewati. Seakan-akan kita sedang berada di dalam sebuah galeri seni yang begitu luas.  



 Source: matakita.wordpress.com, pemburufotoalam.blogspot.com

Colbie Caillat - I Do

0 comments

It's always been about me myself and I
If all relationships were nothing but a waste of time
I never wanted to be anybody's other half
I was happy to say that our love wouldn't last
That was the only way I knew to that you

You make we wanna say
I do, I do, I do, do do do do do do doo
Yeah, I do, I do, I do, do do do do do do doo
Cause every time before we spend like
Maybe yes and maybe no
I can live without it, I can let it go
Ooh, I did, I get myself into
You make we wanna say I do, I do, I do, I do, I do, I do,

Tell me is it only me
Do you feel the same?
You know me well enough to know that I'm not playing games
I promise I won't turn around and I won't let you down
You can trust and never feel it now
Baby there's nothing, there's nothing we can't get through

So can we say
I do, I do, I do, do do do do do do doo
Oh baby, I do, I do, I do, do do do do do do doo
Cause every time before we spend like
Maybe yes and maybe no
I won't live without it, I won't let it go
Wooh Can I get myself into
You make we wanna say

Me a family, a house a family
Ooh, can we be a family?
And when I'm old and sit next to you.

And when we remember when we said
I do, I do, I do, do do do do do do doo
Oh baby, I do, I do, I do, do do do do do do doo
Cause every time before we spend like
Maybe yes and maybe no
I won't live without it, I won't let it go
Just look at what we got ourselves into
You make we wanna say I do, I do, I do, I do, I do, I do,
Love you

Monday, March 21, 2011

Jejamuran

0 comments


Rumah makan yang menyajikan aneka hidangan berbahan dasar jamur ini berlokasi di Niron, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Dari arah kota Yogya kearah Magelang sampai dengan perempatan Beran Lor, kemudian belok kanan/ utara kira-kira 800 meter. Restoran ini dimiliki ole Bapak Ratidjo yang dikelola bersama dengan istrinya.
Menu yang ditawarkan rumah makan ini beraneka ragam. Jamur yang digunakan yaitu jamur merang, jamur tiram, jamur kancing, jamur kuping dan jamur shitake. Semuanya hasil budidaya pemilik di perkebunan tak jauh dari rumah makan. Pengunjung pun dapat melihat perkebunan jamur dan membeli jamur segar sebagai oleh-oleh. 
Jamur diolah menjadi berbagai panganan menarik seperti rendang. Dan tentunya tak kalah enak dengan rendang daging. Cocok untuk vegetarian. Selain rendang ada pula tongseng jamur. Tongseng Jamur adalah tongseng dengan bumbu khas Jogja dengan menggunakan jamur sebagai bahan baku utama pengganti daging, sementara bumbunya seperti laiknya tongseng daging kambing pada umumnya. Ada juga Sate Jamur adalah sate dengan bahan utama jamur untuk menggantikan daging, dihidangkan dengan bumbu kacang dan kecap. Seporsi sate terdiri dari 5 tusuk, bumbu dan irisan tomat. Soup Jamur adalah soup dengan bahan utama jamur disamping tomat dan sayuran yang lain. Pepes adalah salah satu makanan tradisional Sunda, biasanya pepes ikan atau pepes ayam. Di Jejamuran ini, pepes dibuat dengan menggunakan bahan utama jamur.
Rendang Jamur

Jamur Bakar Pedas

Jamur Goreng Tepung

Sate Jamur

Daftar Harga:
1. Sate Jamur: RP. 8.000,00
2. Tongseng Jamur: Rp. 8.000,00
3. Soup Jamur: Rp 8.000,00
4. Rendang Jamur: Rp. 8.000,00
5. Pepes Jamur: Rp. 4.000,00
6. Jamur Goreng: Rp. 6.000,00
7. Honey Lime Tea: Rp. 6.000

Source: langsungenak.com

Sunday, March 20, 2011

Sate Klatak Pasar Jejeran

0 comments


Lokasi Pasar Jejeran ini sekitar 7 km dari arah Makam Imogiri. Siang hari, pasar ini seperti layaknya pasar tradisional lainnya, menjual beragam sayur segar, bumbu masak, hingga daging dan ikan. Malam hari, keramaian pasar ini tidak sepenuhnya mati karena disulap menjadi pasar sate klatak.
Berbeda dengan sate kebanyakan, sate klatak ini hanya berbumbu garam. Namun ini yang membuat kelezatan daging kambing terasa. Dagingnya empuk, juicy dan gurih. Bau kambing tetap tercium namun tidak akan merusak selera. Malah bau kambing ini yang disukai pelanggan. Yang unik dari sate klatak ini yaitu tusuk sate yang menggunakan jeruji sepeda onthel. Pedagang sate klatak mengaku menggunakan jeruji sepeda dengan alasan agar tidak mudah patah, bisa digunakan ulang dan dapat mematangkan daging dari dalam. Memasaknya pun masih dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan tungku.
Menunya tidak hanya sate, namun anda dapat mencicipi hidangan lainnya seperti tongseng, gule, tengkleng, nasi goreng kambing, dll. Untuk minuman tersedia teh dan jeruk hangat. Selain daging ada bagian kambing yang lain seperti jeroan, hati, jantung, dll. Harga satu porsi sate klatak (2 tusuk) yaitu 11 ribu rupiah. Nasi putih 2 ribu rupiah. 


Source: www.sahabatjogja.com

Gudeg Batas Kota

0 comments


Makanan khas Kota Jogja satu ini berlokasi di Jalan Solo depan Saphire Square. Dinamakan batas kota karena letaknya dekat dengan perbatasan Kota Jogja dan Kab. Sleman. Warungnya berbentuk tenda non permanen mengambil lahan di depan toko yang sudah tutup. Gudeg ini buka menjelang tengah malam hingga dini hari.


Lauknya bermacam-macam mulai dari ayam suwir, telur bacem, tahu tempe hingga aneka sate. Harga satu porsi gudeg dengan ayam suwir dipatok harga 10 ribu rupiah.Cocok untuk bersantap dan menikmati suasana malam Kota Jogja.