Indonesia merupakan negara ketiga terbesar penghasil kakao. Namun masih saja mengimpor cokelat. Padahal kualitas cokelat lokal layak disandingkan dengan cokelat-cokelat Eropa. Salah satunya Cokelat Monggo. Cokelat asli Jogja ini memiliki cita rasa yang unik dan beragam. Kemasannya pun mengusung tema eco-friendly dan bertemakan tradisional Jawa. 
Kata "Monggo" berasal dari kata dalam Bahasa Jawa yang berarti  "silahkan" yang selalu digunakan oleh orang-orang Jogja untuk  mempersilahkan jika ada tamu ataupun pada saat kita lewat di depan  orang. Nama "Monggo" cukup menggambarkan budaya Jawa, khususnya Jogja  sehingga nama tersebut dipilih sebagai nama produk Cokelat Monggo.
Rasa Cokelat Monggo lebih pahit jika dibandingkan dengan cokelat yang  ada dipasaran seperti Silver Queen, Toblerone, Cadburry, atau yang  lainnya karena di dalam komposisi Cokelat Monggo tidak menggunakan susu.  Kalau untuk anak-anak mungkin akan lebih cocok dengan Praline,  Caramelo, dan Strawberry karena rasa pahit akan tertolong dengan  manisnya isi yang ada di dalam ketiga cokelat tersebut.
Outlet Cokelat Monggo berada di Kotagede. Produk Cokelat Monggo bisa didapatkan di Mirota Batik, Circle-K, dll. 
|  | 
| Caramello | 
|  | 
| Strawberry | 
|  | 
| Dark | 
|  | 
| Praline | 
|  | 
| Dark 58% | 
|  | 
| Dark 69% | 
|  | 
| Ginger | 
|  | 
| Macadamia | 
|  | 
| Orange Peel | 
|  | 
| Organic Cashew Nuts | 
|  | 
| Red Chili | 
Source: chocolatemonggo.com, wijanarko.net 
 
0 comments:
Post a Comment