Kembang waru merupakan kue tradisional khas Kotagede yang  berentuk seperti bunga waru. Kue ini sangat tradisional  dilihat dari sisi pembuatannya yang masih menggunakan pengaduk tangan  juga komposisi bahan yang masih tradisional yaitu penggunaan minyak  goreng sebagai lemaknya. Dari sisi rasa juga sangat berbeda. Apabila  dibandingkan dengan rasa cake continental. Kembang waru ini diadopsi  dari jaman penjajah Belanda dan Inggris yang datang ke Indonesia. Karena  bangsa Belanda dan Inggris sering mengkonsumsi cake ketika menjajah  Indonesia dan penduduk pribumi tidak bisa mencicipinya, maka orang  pribumi membuat cake yang proses pembuatannya sedikit mengadopsi teknik  dan resep mereka.       Kembang waru berasal dari telur, tepung terigu dan lemak atau  minyak, proses pembuatan kembang waru adalah telur dikocok sampai kaku  tepung terigu dimasukkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.  Setelah tercampur rata dicetak dalam cetakan yang berbentuk kembang waru  yang sebelumnya sudah dioles terlebih dahulu lalu di oven sampai matang  berwarna kuning kecoklatan, rasanya manis dan teksturnya lembut.       Zaman dahulu kue dan cake kembang waru merupakan kudapan yang  mewah untuk hajatan pernikahan karena keberadaan kue yang masih langka  dan harga bahan bahannya mahal, jadi hanya golongan status ekonomi  tertentu yang mampu menikmati atau menghidangkannya. 
Source: pesonakotagede.comli.com, dedotphotography.wordpress.com



 


0 comments:
Post a Comment